Saksi Wanita dalam Akad Nikah Perspektif KHI dan Fikih Islam
DOI:
https://doi.org/10.58738/qanun.v2i2.466Keywords:
saksi, wanita, nikah, KHI, fikihAbstract
Tujuan tulisan ini untuk mengungkap bagaimanakah kesaksian perempuan untuk akad nikah dalam KHI dan Fikih Islam. Dengan metode filosofis-normatif, tulisan ini berhasil mengungkap bahwa dalam fikih Islam masih terbuka ruang untuk perempuan menjadi saksi akad nikah dan hal itu berbeda dengan KHI yang menutup rapat pintunya bagi perempuan untuk menjadi saksi akad nikah. Sebagai kesimpulannya, KHI tidak memberi ruang kepada perempuan untuk menjadi saski dalam akad nikah. Sedangkan, para ulama berbeda pendapat terkait kesaksian perempuan dalam akad nikah.
References
Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam, Direktori Mahkamah Agung RI 1 (1991).
Ahmad Salamah al-Qalyubi, A. al-B. ’Umairah. (1995). Hasyiyata Qalyubi wa ’Umairah. Dar al-Fikr.
Al-Anshari, Z. bin M. (1994). Fath al-Wahhab bi Syarh Minhaj al-Thullab. Dar al-Fikr.
Al-Baihaqi, A. bin A.-H. (2011). al-Sunan al-Kubra. Markaz Hajar.
Al-Busti, M. bin H. (2012). Shahih Ibni Hibban (K. A. D. Muhammad Ali Sunmaz (ed.)). Dar Ibni Hazm.
Al-Kasani, A. bin M. (1986). Bada’i’ al-Shanai’. Dar al-Kutub al-’Ilmiyah.
Al-Malibari, Z. (2009). Fath al-Mu’in. Dar Ibni Hazm.
Al-Tharabilisi, H. (2022). شهادة نساء تونس على الزواج “قديمة” فما الذي حدث؟ (Kesaksian Wanita Tunis dalam Akad Nikah Memang Sudah Sejak Dulu, Memangnya Kenapa?). Independentarabia.Com.
Al-Zuhaili, W. (1996). al-Fiqh al-Islâmîy wa Adillatuhu. Dar al-Fikr al-Mu’ashir.
Ali bin Muhammad al-Mawardi. (1999). Al-Hawi Al-Kabir fi Fiqh Madzhab Al-Imam Asy-Syafi’i. Dar Al-Kutub Al-‘Ilmiyyah.
Benuf, K., Mahmudah, S., & Priyono, E. A. (2019). Perlindungan Hukum Terhadap Keamanan Data Konsumen Financial Technology Di Indonesia. Refleksi Hukum: Jurnal Ilmu Hukum, 3(2), 145–160. https://doi.org/10.24246/jrh.2019.v3.i2.p145-160
Damanik, N. (2019). Teori Pemahaman Hadits Hasan. Shahih : Jurnal Kewahyuan Islam, 2, 25.
Habibunnas. (2021). Kesetaraan Gender Dalam Kompilasi Hukum Islam : Perempuan Sebagai Saksi Perkawinan. 18(278–302).
Hazm, A. bin. (1997). al-Muhalla (A. Syakir (ed.)). Dar Ihya` al-Turats.
Hikmatullah, H. (2018). Selayang Pandang Sejarah Penyusunan Kompilasi Hukum Islam di Indonesia. Ajudikasi : Jurnal Ilmu Hukum, 1(2), 39–52. https://doi.org/10.30656/ajudikasi.v1i2.496
IPB, C. S. (n.d.). Lafzi Desktop. Computer Science IPB.
Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1975, Pub. L. No. 1, 1 (1975).
Malik, A. (2016). Dekontruksi Pasal 25 Kompilasi Hukum Islam Tentang Kesaksian Perempuan dalam Perkawinan. Medina-Te Jurnal Studi Islam, 14(1), 195–210.
Maryani. (2017). Saksi Wanita dalam Putusan Perceraian menurut Hukum Islam. Al-Qisthu: Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Hukum, 15(1), 57–64.
Mudzhar, M. A. (2012). Tantangan Studi Hukum Islam di Indonesia Dewasa Ini. Jurnal Indo-Islamika, 2(1), 91–103. https://doi.org/10.15408/idi.v2i1.1656
Muhammad bin Ahmad bin Rusyd. (2004). Bidayah Al-Mujtahid wa Nihayah Al-Muqtashid. Dar Al-Hadits.
Mukhsin, M. K. (2020). Saksi Yang Adil Dalam Akad Nikah Menurut Imam Al-Syâfi‟i Ditinjau Dari Maqâshid Al-Syarîah. Al-Fikra : Jurnal Ilmiah Keislaman, 18(1), 92–105. https://doi.org/10.24014/af.v18i1.7303
Qudamah, A. bin A. bin. (1968). al-Mughni. Maktabah al-Qahirah.
Rinwanto, & Arianto, Y. (2020). Kedudukan Wali Dan Saksi Dalam Perkawinan Perspektif Ulama Empat Mazhab (Maliki, Hanafi, Shafi’i Dan Hanbali). Jurnal Hukum Islam Nusantara, 3(1), 82–96.
Ulumuddin, M. (2017). Kesaksian Perempuan: Telaah Terhadap Status dan Kedudukan Perempuan dalam Hukum Islam. Egalita, 10(2). https://doi.org/10.18860/egalita.v10i2.4548
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor I Tahun 1974 Tentang Perkawinan, Pub. L. No. 1, https://jabar.kemenag.go.id/ 1 (1974).